Sisi Lain Indonesia Timur - Papua Barat "Kab. Fakfak & Teluk Wondama"


Sisi Lain Indonesia Timur - Papua Barat
"Kab. Fakfak & Teluk Wondama"
Berlibur di salah satu destinasi wisata di Papua Barat yang Menakjubkan
Hai, Readers! Kali ini Author akan kembali membahas seputar destinasi dan objek wisata yang ada di kawasan Indonesia Timur, khususnya di Papua Barat. Bukan tentang Raja Ampat karena kalian sendiri pasti sudah sangat tahu mengenai destinasi dan objek wisata disana, melainkan di Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Teluk Wondama. Nah, sekarang mari kita bahas apa saja yang ada di tempat-tempat tersebut.

Kabupaten Fakfak
Kabupaten Fakfak dari atas
Fakfak mungkin merupakan wilayah yang kurang familiar bagi banyak orang, namun sebenarnya nama kabupaten sekaligus kota ini ada di Provinsi Papua Barat dan bahkan termasuk kota paling tua di Papua. Menilik sedikit sejarah Fakfak, di masa pemerintahan Belanda, tahun 1898, tanah Papua terbagi menjadi dua karesidenan atau afdeeling, yakni Afdeeling West en Zuid Nieuw Guinea yang ada di Fakfak dan Afdeeling Noord Nieuw Guinea yang lokasinya ada di Manokwari. Masuk ke tahun 1952, pembagian menjadi empat afdeeling dan Fakfak rupanya menjadi masuk ke dalam afdeeling West Nieuw Guinea.
Tahun 1961 kemudian terjadi perubahan lagi yang menjadi perubahan terakhir di mana ada enam afdeeling yang diciptakan. Ada tiga onderafdeeling yang dibawahi oleh afdeeling Fakfak, yaitu Mimika, Kaimana dan Fakfak sendiri. Kabupaten Fakfak pun terbentuk akhirnya pada saat setelah undang-undang tahun 1969 dikeluarkan. Undang-undang tersebut adalah mengenai pengaturan otonomi di Papua Barat sehingga akhirnya kabupaten pun dibentuk. Meski belum terlalu populer, ada sejumlah tempat wisata di Fakfak yang bisa ditelusuri oleh para wisatawan yang belum pernah menjejakkan kaki di Papua Barat.

Situs Purbakala Tapurarang
Tebing Tepi Laut Situs Purbakala Tapurarang
Wisatawan dengan rasa ingin tahu yang besar akan hal-hal berbau sejarah, berwisata sejarah ke Situs Purbakala Tapurarang adalah yang paling oke untuk disambangi. Situs Purbakala Tapurarang, Fakfak ditemukan di tebing yang berada di tepi laut. Situs Tapurarang berupa objek lukisan berupa telapak tangan, mata, telapak kaki, lumba lumba, cicak, tumbuhan, daun, wajah manusia, hingga bumerang. Lukisannya terlihat biasa saja, namun cukup menggambarkan manusia dan kesehariannya. Teknik lukisannya pun unik. Objek objek tersebut dibuat seperti disembur. Tintanya berwarna merah dan kuning. Bercak bercak cat terdapat di tepian masing masing objek. Bahan lukisan tersebut dipastikan berasal dari pewarna alami. Meskipun demikian, warnanya tetap terjaga hingga saat ini. 
Lukisan Tangan di Tebing
Warna merah pada lukisan tebing ini juga menyerupai warna darah manusia. Oleh karenanya masyarakat setempat juga sering menyebut lukisan tersebut sebagai lukisan cap tangan darah. Bagi masyarakat setempat, lokasi lukisan tebing ini merupakan tempat yang disakralkan. Menurut cerita rakyat masyarakat setempat, lukisan ini adalah wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi. 
Tumpukan Kerangka Tulang Jasad Manusia
Dari seluruh penumpang di perahu itu, hanya nenek ini yang meninggal. Konon tak ada satu pun penumpang di atas perahu yang berusaha membantu sang nenek untuk menyelamatkan diri. Merasa sakit hati, arwah nenek yang telah berubah menjadi setan kaborbor mengutuk seluruh penumpang perahu yang berusaha menyelamatkan diri di atas tebing batu. Karena kutukan tersebut seluruh penumpang dan hasil-hasil laut yang dibawa seketika berubah menjadi lukisan tebing. 
Perjalanan menuju Situs Purbakala Tapurarang
Hanya saja, kisah tersebut tidak banyak mereka ceritakan kepada pengunjung. Sebab bagi mereka, menceritakan rahasia misteri jaman kuno sama saja membunuh diri mereka. Biarlah hal ini menjadi lestari di kalangan mereka saja, pasti ada alasan baik mengapa hal ini tidak perlu di ekspose sedemikian dalamnya. Keunikan tempat ini, selain adanya lukisan cap tangan berdarah ini, adalah adanya hutan bakau yang subur ditemani dengan air jernih yang mengaliri sekelilingnya bersatu padu dengan tumbuhnya pohon-pohon besar yang rindang. 
Burung Cendrawasih Fauna Khas Papua
Disini pun anda dapat menemui ratusan spesies burung seperti burung bangau, kakaktua, nuri, cendrawasih, semua hidup di alam bebas dan tidak takut untuk beterbangan diatas kepala anda. Selain itu, yang unik dari lokasi lukisan tebing ini adalah ada sebuah tradisi di mana orang yang meninggal kemudian jasadnya akan dibuang ke tebing ini (bukan dikubur), jadi jangan kaget apabila menemukan kerangka dan tulang tengkorak manusia di kawasan tebing situs satu ini. Kerangka ini dipercaya merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Pada zaman dahulu masyarakat di sini memiliki kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing, ceruk, tanjung, pohon besar dan gua ditempat yang mereka anggap sakral. 
Pemandangan sekitar Situs Purbakala Tapurarang
Sisi unik lainnya yang akan ditemukan pada lukisan di Situs Purbakala Tapurarang ini adalah bahwa pewarna yang digunakan hingga sekarang masih sangat jelas meski alami. Bahkan diketahui bahwa warna merah yang terdapat di lukisan ini persis dengan darah manusia, maka lukisan tersebut disebut-sebut sebagai lukisan cap tangan darah oleh warga sekitar.

 


Air Terjun Kitikiti
Air Terjun Kitikiti Tampak Atas
Wisata alam yang akan menambah keseruan liburan di kota Fakfak adalah Air Terjun Kitikiti-nya yang airnya langsung jatuh ke laut. Sesampainya di air terjun ini, Anda akan dapat merasakan sendiri begitu indahnya pemandangan air terjunnya. Bahkan keindahan dunia bawah laut pun dipersembahkan oleh tempat ini dengan beragam jenis ikan dan terumbu karang yang cantik. Bagi pengunjung yang gemar memancing, kegiatan tersebut bisa juga dilakukan di tempat ini karena mulai dari jenis-jenis ikan kecil sampai yang besar ada di air Kitikiti.
Air Terjun Kitikiti Fakfak
Ikan pari, kakap, kerapu, tuna, tenggiri, dan lain-lainnya akan ditemukan ketika Anda bermain ke Air Terjun Kitikiti. Selain memancing, snorkeling pun pasti seru di tempat ini karena mata Anda akan termanjakan oleh adanya aneka ragam ikan hias. Bukan hanya air terjun dan kehidupan bawah laut saja yang menarik, pengunjung juga dapat memakai long boat atau speed boat untuk menjelajahi hutan heterogennya, namun siapkan uang paling tidak Rp 3,5 juta untuk menyewa boat dengan waktu perjalanan sekitar 3 jam.

Pantai Patawana
Pantai Patawana
Dari kota Fakfak memang pantai satu ini lokasinya sangat jauh. Lokasi tepatnya dari Pantai Patawana ini adalah di Distrik Fakfak Timur, di Desa Kotam. Untuk menikmati pasir putih yang terbentang secara luas berikut sejumlah nyiur melambai, wisatawan dijamin tidak akan kecewa saat datang ke tempat ini karena merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan. Wisatawan yang mempunyai ketertarikan terhadap kegiatan surfing, datanglah pada bulan Agustus dan Desember untuk kepuasan maksimal.


Pantai Pasir Putih
Pantai Pasir Putih
Dari pusat kota Fakfak, para wisatawan dapat mencoba untuk menuju ke arah timur dengan menempuh jarak kurang lebih 8 kilometer untuk dapat sampai di pantai indah ini. Pantai yang juga masih sepi ini memiliki pasir putih yang terhampar luas ditemani oleh variasi vegetasi pantai yang terlihat masih sangat natural. Untuk wisatawan yang ingin berekreasi di tempat yang sejuk dan sepi, Kabupaten Fakfak memiliki sejumlah tempat yang bakal disukai, termasuk pantai ini.
Serangkaian tempat wisata di Fakfak telah disebutkan satu per satu. Semoga dapat membantu dan menjadi referensi bagi Anda yang tertarik untuk ke Fakfak. 



Kabupaten Teluk Wondama


Teluk Wondama

Kabupaten Teluk Wondama adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua BaratIndonesiaIbukota kabupaten ini terletak di Rasiei. Kabupaten ini mulai terbentuk pada tanggal 12 April 2003 sebagai hasil dari pemekaran Kabupaten Manokwari berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002. Kabupaten ini terdiri dari 13 distrik atau kecamatan dan 75 kampung atau desa dan 1 Kelurahan. Kecamatan di Kabupaten Teluk Wondama adalah Kuri Wamesa, Naikere (sebelumnya bernama Wasior Barat), Nikiwar, Rasiei, Roon, Roswar, Rumberpon, Soug Jaya, Teluk Duairi (sebelumnya bernama Wasior Utara), Wamesa, Wasior, Windesi, dan Wondiboy (sebelumnya bernama Wasior Selatan). Salah satu  objek wisatanya yang terkenal adalah:

Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Hiu Paus Banyak Ditemukan di Sekitar Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Selain Raja Ampat, tempat ini juga sudah sangat mendunia di kalangan pecinta alam bawah laut, khususnya pecinta kegiatan diving. Tempat ini adalah taman nasional laut yang terluas di Indonesia yang 89,8% wilayahnya merupakan wilayah perairan lautan. Tercatat ada sekitar 209 jenis ikan yang menghuni kawasan ini. Diantaranya adalah butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish. Selain itu, terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik, penyu hijau, penyu lekang dan penyu belimbing. Bahkan duyung (dugong), paus biru, ketam kelapa, lumba-lumba dan hiu pun sering sekali terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Kawasan ini pun sangat luas dan untuk menikmati keindahan Teluk Cendrawasih kalian tidak perlu mendatangi semua tempat tetapi hanya perlu meyambangi beberapa tempat saja di antaranya adalah: Pulau Yoop, Pulau Nusrowi, Pulau Mioswaar, Pulau Numfor, dan Pulau Rumberpon. 
Salah Satu Pantai di Pulau Papua Barat

Selain wisata bahari, di tempat ini juga terdapat goa alam yang merupakan peninggalan zaman purba, sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Mioswaar, goa dalam air di Tanjung Mangguar. Sejumlah peninggalan dari abad 18 masih bisa dijumpai pada beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior dan Yomber. Umat Kristiani banyak yang berkunjung ke gereja di desa Yende (Pulau Roon), hanya untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.




Activities
            Nah, sekilas dapat diketahui masing-masing objek wisata menonjolkan kekhasan nya masing-masing. Seperti Situs Purbakala Tapurarang dengan wisata sejarah, budaya dan edukasinya, yang mana kita dapat belajar mengenai kebudayaan setempat, tradisi dan adat istiadatnya, kemudian mengenai sejarah terbentuknya lukisan-lukisan yang ada, menelusuri asal usul terbentuknya dan kita dapat juga melihat keindahan goa yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Kebudayaan Papua Barat
Kemudian, ada Air Terjun Kitikiti dengan wisata bahari nya, kalian dapat memancing, snorkeling, diving, berenang, dan menyewa boat untuk melihat hutan disekitarnya, kalian juga dapat berfoto-foto di sekitar area tersebut.
Selanjutnya, ada Pantai Patawana dan Pantai Pasir Putih juga dengan wisata bahari nya, namun bedanya disini kalian dapat melakukan kegiatan sunbathing, dan kegiatan umum lainnya seperti diving, snorkeling, swimming, photography, surfing, dan juga sekedar menikmati keindahan pemandangan laut luas dan hamparan pasir putihnya. 
Snorkeling di Sekitar Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Dan yang terakhir, Taman Nasional Teluk Cendrawasih dengan wisata bahari, sejarah dan edukasinya, dimana yang pasti kalian dapat melihat berbagai macam jenis fauna laut yang sangat banyak, kemudian kalian juga dapat melakukan kegiatan diving dan snorkeling, mengunjungi pulau-pulau sekitar untuk berjalan-jalan, berfoto ria dengan fauna laut yang ada, dan kalian juga dapat menelusuri peninggalan sejarah yang ada di beberapa tempat sekitar kawasan tersebut mulai dari goa alam dan juga sumber air panasnya.


Accesibility

Pesawat Perintis Susi Air

  Akses Transportasi
Di wilayah Provinsi Papua Barat, bandara yang paling besar adalah Bandar Udara Dominique Edward Osok yang terletak di Sorong (SOQ). Selain itu, ada juga Bandar Udara Fakfak (FKQ), Bandar Udara Rendani di Manokwari (MKW) dan Bandar Udara Utarom di Kaimana (KNG). Penerbangan utama ke area Papua Barat dari Jakarta, Surabaya dan Makassar biasanya melalui bandara di Sorong atau pun Biak, baru dilanjutkan lagi dengan pesawat yang lebih kecil.
Nah, secara garis besar itu rute yang dapat diambil, tetapi untuk masing-masing tempat lebih jelasnya Author akan jelaskan.
Untuk mencapai Situs Purbakala Tapurarang anda harus menempuh jalan darat dan jalan air. Sebab akses menuju tempat ini cukup sulit. Yang pertama adalah anda harus menempuh perjalan darat dari kota fak-fak menuju dermaga Ubadari. Perjalanannya memakan waktu sekitar 2 jam. Sesampainya anda di dermaga Ubadari, anda bisa menumpangi perahu ataupun longboat. Perjalanan air ini akan berlangsung selama dua jam lamanya.  Jika air sedang pasang, anda bisa naik ke tebing dan menyaksikan lukisan ini dari dekat. Namun jika air surut, keindahan lukisan tebing ini hanya bisa dinikmati dari atas longboat. Setelah tiba disini anda harus merogoh kocek untuk membayar guidenya, sementara untuk biaya masuk ke tempat wisata ini tidak dipungut biaya sama sekali. 
Ilustrasi LongBoat yang Digunakan
Untuk mencapai Air Terjun Kitikiti dari pelabuhan Fakfak kita memanfaatkan speed atau long boat kurang lebih 3 jam perjalanan. Biaya sewa speed boat dari pelabuhan Fak Fak cukup mahal. Anda akan harus rela mengeluarkan Rp 3.500.000,- dengan lama perjalanan sekitar 4 jam lebih untuk sampai ke lokasi wisata. Harga yang sebanding dengan keindahan dan sensasi yang ditawarkan.
Untuk mencapai Pantai Patawana dari Kota Fakfak kita bisa menggunakan kendaraan bermotor untuk menuju Pantai Patawana yang berjarak sekitar 30 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Untuk mencapai Pantai Pasir Putih dari pusat kota Fakfak, para wisatawan dapat mencoba untuk menuju ke arah timur dengan menempuh jarak kurang lebih 8 kilometer untuk dapat sampai di pantai indah ini.


Dan terakhir untuk menuju Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Kabupaten Teluk Wondama, Rasiei dapat dijangkau dari Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat dengan pesawat udara jenis Twin Otter dan kapal laut, baik kapal PELNI maupun kapal-kapal pelayaran rakyat lainnya. Ada 2 akses untuk mencapai tempat ini, yaitu dari Manokwari atau Nabire. Dari Manokwari ke lokasi taman nasional (Pulau Rumberpon), Anda bisa menggunakan longboat dengan waktu tempuh sekitar 5,5 jam. Atau dari Manokwari ke kota kecamatan Ransiki dengan mobil sekitar tiga jam dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam. Alternatif lain kalian bisa masuk melalui Bandara di Nabire untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih menggunakan perahu motor sejauh 38 km atau sekira 3 jam.


Amenities
Ikan Bakar Fakfak
            Walaupun terbilang cukup jauh dan terpelosok, namun dapat dibilang bahwa kelengkapan fasilitas pendukung seperti restoran, rumah makan, rumah sakit, pasar, pusat oleh-oleh dan lain sebagainya sudah cukup banyak dan layak di Kabupaten Fakfak seperti adanya Restaurant Angelo’s, Ikan Bakar Fakfak, Fakfak Tenang, Warung Makan Sariroso, Pasar Tumburuni, RSUD Fakfak, dan Toko Senyum 5000 Fakfak. Begitu pula dengan Kabupaten Teluk Wondama cukup lengkap dengan adanya Kantor Pos Wasior, Melanesian Coffee House, Pasar Sanduai, Bandara Wasior, Bank BRI Wasior, Gereja, Masjid, Pasar Soyar, Pasar Iriati, Kedai Iriati, Toko Tornia Iriati, RSUD Kab. Teluk Wondama, Warung Golden Star dan masih banyak lagi lainnya.


Accomodation
            Untuk akomodasi seputar kawasan Kabupaten Fakfak ada:
1.      Hotel Tembanggapura
2.      Bumi Salobar Indah Hotel
3.      Wisma Torea
4.      Hotel Surya Teluk
5.      Hotel Grand Papua
Hotel Grand Papua Fakfak
6.      Hotel Haranya
7.      Penginapan Tanjung Wagom
8.      Hotel SULINAH
9.      Hotel HI
10.  Kokas Mini Hotel, dll

Untuk akomodasi seputar kawasan Kabupaten Teluk Wondama ada:
1.      Hotel Grand Papua Kaimana
Hotel Grand Papua Kaimana
2.      Kaimana Beach Hotel
3.      Hotel Srikandi
4.      Steenkool Hotel & Resto
Steenkool Hotel & Resort Logo
Tampak Dalam Bagian Hotel
5.      Hotel Darmaji
6.      Nirmala Hotel
7.      Naga Jaya Guest House
8.      Hotel Bicari
9.      Hotel Aitumiri IN
10.  Nagote Base Camp, dll

Peta Wisata Papua Barat
Peta Objek Wisata Papua Barat






Sekian dan Terimakasih sudah membaca...
Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan referensi untuk berlibur...
😎😎😎😎😎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keliling Indonesia dalam Satu Hari – Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Landmark Indonesia – Monumen Nasional di Jakarta